Minggu, 01 Juli 2012

Kue Rangi Asli Betawi

Sepulang kerja lembur di hari libur, di saat perut kosong dan meja makan melompong, kebetulan sekali ada tukang kue rangi sedang lewat di depan rumah. Kue yang terbuat dari parutan kelapa dan tepung sagu ditambah olesan kinca gula merah sangat menarik untuk kupesan sekaligus dua. Lapar atau doyan?


Ia menjadi satu-satunya penjual kue rangi yang masih setia di daerah rumahku tinggal. Caranya berdagangpun masih tetap sama dan sekaligus yang menjadi  ciri khas penjual kue rangi dimana-mana. Sayangnya jajanan khas Betawi tersebut sudah mulai langka.

Menggunakan gerobak kecil yang dilengkapi dengan  tungku  api dan dua loyang berjajar. Cara memasak kue rangi masih sangat tradisional.  Adonan diletakkan di loyang yang langsung dibakar diatas perapian kayu bakar hingga matang berwarna kecoklatan.  Setelah setengah matang kue diolesi kinca gula merah untuk menambah rasa menjadi istimewa.

Yang menjadikan ciri khas lain dari kue rangi, selain cara masaknya yang dibakar yaitu dari cara penyajian. Tukang penjual kue rangi akan menusuk menggunakan besi panjang ke kue yang sudah matang untuk diangkat dan diletakkan di atas kertas putih yang sudah disediakan.  Kemudian agar lebih manis, kinca gula merah kembali ditambahkan diatas kue untuk dihidangkan. Mau? Nikmati sekali hangat agar kerenyahan tetap didapat. Saat menikmatinya sudah dingin, maka kue akan menjadi keras dan kurang enak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar