Kamis, 15 September 2011

Semeru Fun Hiking (3)

Malang,  1 September 2011

Selamat pagi kawan…selamat pagi Malang…

Alhamdulillah..kami sudah sampai di stasiun Malang. Rasanya tak perlu kuceritakan bagaimana nasib kami semalam di dalam kereta. Pertama yang kulakukan saat menjejakkan kaki turun dari gerbong kereta, yaitu berburu toilet. Karena alasan kenyamanan dan kebersihan aku berhasil menahan hasrat untuk mengosongkan kantong kemihku yang sudah penuh. (jangan di contoh ya..ga baik buat kesehatan)

Sebelum kami melanjutkan perjalanan, Heru dan dua orang kawan lainnya langsung mengantre tiket pulang ke Jakarta, khawatir kalau-kalau kehabisan tiket karena bertepatan dengan arus balik. Sebagian dari kami menggunakan kesempatan untuk beristirahat termasuk aku.

Tujuan kami selanjutnya adalah pasar Tumpang. Dengan menyewa dua angkot berwarna biru, 20 orang beserta barang bawaannya berhasil diangkut. Beberapa angkot lain sudah jalan lebih dulu, dan sepertinya kami adalah rombongan terakhir yang meninggalkan stasiun Malang. Tak apalah, masih banyak waktu yang tersedia.

Di tengah jalan, angkot yang aku tumpangi sempat berhenti dua kali. Pertama karena tas yang diikat di atas kap jatuh ke jalan, jadi harus dikencangkan kembali ikatannya. Kedua karena kami mencari tempat foto copy, kami belum me-foto copy kartu tanda pengenal yang menjadi salah satu syarat wajib untuk pendaftaran pendakian selain surat keterangan sehat dari dokter. Alhamdulillah…setelah itu perjalanan lancar sampai di pasar Tumpang. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Pasar Tumpang merupakan akses point para pendaki yang hendak melakukan pendakian ke Semeru. Dari pasar Tumpang, kami menyewa jip untuk menuju ke resort Ranu Pani. Namun sebelumnya kami mencari tempat makan untuk sarapan. Aku dan Riri mampir ke pasar Tumpang untuk membeli beberapa jenis bahan makanan yang belum kami bawa dari Jakarta yang akan diolah menjadi menu special. Beberapa ikat daun kangkung, sayuran sop, baso, buah mangga, kacang hijau dan bumbu-bumbu yang diperlukan sudah memenuhi kantong belanjaan.



Perut sudah kenyang.  Kebutuhan tambahan sudah disiapkan. Jip sudah siap mengantarkan dengan harga yang sudah disepakati, perorang Rp.30.000,-. Jip yang kami sewa bisa mengangkut 15-20 orang sekaligus.



Tak terbayang sebelumnya kalau ternyata jip yang aku tumpangi harus dengan cara berdiri. Tapi justru disanalah seninya, ada rasa kebersamaan yang didapat. Riri menyarankanku untuk tidak duduk di depan agar bisa melihat pemandangan dan perubahan dingin yang dirasakan saat jip terus naik ke dataran yang lebih tinggi. Riri sudah beberapa kali ke Semeru, jadi bukan hal baru merasakan sensasi perjalanan ini, tidak seperti aku. Sekitar 3 jam perjalanan kami akan umpel-umpelan.

Harusnya kami melakukan perizinan terlebih dahulu di Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang letaknya belum terlalu jauh dari pasar Tumpang, namun ternyata jip terus jalan. Baiklah, mungkin perizinan sekaligus dilakukan nanti saat sudah sampai di resort Ranu Pani.

Hawa dingin yang aku rasa sudah semakin merasuk dalam. Jalanan berdebu membuatku tak dapat tetap menatap. Jalan yang tak rata dan menanjak membuat jip oleng ke kanan dan ke kiri, begitu pun juga kami. Jip pickup jenis Toyota hardtop terus meraung melewati jalan sempit  yang terus menanjak. Sesekali ranting pohon yang tumbuh liar di sisi jalan menyapa wajah-wajah kami.


Di tengah perjalanan kami behenti sejenak, entah apa nama tempatnya. Dari posisi kami berhenti, pemandangan bukit teletubies Bromo memanjakan mata. Meski bukan hijau yang kami dapatkan karena habis kebakaran, namun pesonanya membuat kami tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk berfoto-foto ria. Berbagai gaya kami cipta yang tertangkap di lensa kamera.

Hari makin siang, perjalan kami lanjutkan. Dari kejauhan, puncak Mahameru yang menyembulkan asap putih menjadi pemandangan sangat mengagumkan. Ucapan selamat datang untuk kami yang segera bertandang.


Selamat datang di desa Ranu Pani. Desa Ranu Pani merupakan gerbang masuk bagi para pendaki Gunung Semeru. Terdapat resort sebagai pos perizinan dan pengecekan bagi pengunjung/pendaki yang akan memasuki kawasan gunung Semeru. Berada di ketinggian 2200 mdpl.  Ranu Pani adalah nama sebuah danau gunung di kabupaten Lumajang, di kaki gunung Semeru. Memiliki luas sekitar 4 hektar.  Sayang disayang, saat itu mungkin karena kemarau, air di ranu pani surut, hampir bisa dikatakan kering.

Carriel-carriel diturunkan satu per satu. Riri dan Joe langsung mengurus perizinan. Sudah banyak pendaki yang sudah sampai lebih dulu, bahkan ada yang sudah melakukan pendakian.


Kami kembali beristirahat di posko pendakian, sambil melakukan packing ulang. Meninggalkan barang-barang yang sekiranya tidak dibutuhkan seperti baju ganti untuk pulang nanti dan lain sebagianya. Bersih-bersihpun kami lakukan. Aku menyempatkan mandi dengan air yang membekukan dan tak lupa laporan pada yang Maha segalanya semoga diberi keselamatan.


(bersambung)

*foto : Semeru Fun Hiking


9 komentar: